Sore hari kemarin, aku pergi ke mall terdekat naik angkot. Seperti biasanya, aku mengacungkan jari telunjuk ketika sebuah angkot melintas. Beruntung, angkot yang kunaiki dalam kondisi penumpang agak penuh, sehingga tidak harus ngetem selama beberapa lama. Dalam perjalanan, beberapa penumpang saling mengobrol, membicarakan berbagai hal. Obrolan mereka kadang diselingi dengan tertawa, membuat kita yang melihat jadi ikut tersenyum mendengarnya. Memang, kebutuhan berkomunikasi itu menjadi kebutuhan dasar manusia. Dimanapun dan kapanpun, bila berkumpul dengan sesamanya, manusia akan saling berbicara. Manusia perlu berbicara dengan sesamanya, guna mendapatkan informasi, untuk menghibur diri, untuk memberikan pendapat, untuk berbagi keluhan dan lainnya. Sesekali sopir angkot meneriakkan lokasi yang sudah ditempuh dalam perjalanan, memberitahu penumpang kalau ada yang turun di tempat lokasi yang disebutkan. Dan secara otomatis, bila tidak ada yang turun, ada satu dua penumpang yang membe
ringan dan enak dibaca