Langsung ke konten utama

Kultwit Tentang Uang

Uang itu mempermudah urusan, namun karena uang pula urusan menjadi runyam. Memang benar istilah "bagaikan dua sisi mata uang".

Uang hanyalah alat pembayaran, alat penukar dengan benda yang kita inginkan. Uang akan selalu berpindah dari tangan satu ke tangan yang lainnya.

Uang baru bernilai jika bisa menolong orang yang tak berdaya secara ekonomi menjadi orang yang produktif. Karena uang orang bisa berubah pikiran, dari baik menjadi buruk atau dari buruk menjadi baik.

Uang dicari, setelah itu di buang. Tak ada orang kaya karena uang, orang kaya karena ada yang menyebut dan mengakuinya bahwa dia kaya.

Walaupun anda punya uang banyak, ia tidak akan memberi manfaat kalau belum dibelanjakan. Karena sifat uang itu memang harus dibelanjakan, barulah ia memberi arti. Kalau uang hanya dipegang dan digenggam saja, walaupun banyak, ia belum memiliki fungsi.

Jadi, jangan banyak banyak menyimpan uang, banyaklah membelanjakan uang agar terasa fungsi dan manfaatnya. Uang bisa menjadi baik, bila dibelanjakan untuk hal-hal yang baik. Sebaliknya bisa menjadi buruk bila digunakan untuk hal hal yang buruk.

Dua sisi mata uang memang selalu berlaku untuk hal apapun juga.

Uang tidak mengenal konsekuensi dan pembalasan ataupun vonis, apapun kejadian dan kondisi yang menyertainya. Uang tetaplah uang, sebagai alat penukar. Ia hanyalah benda mati tak bernyawa yang tak mengenal rasa, tak mengenal tanggungjawab.

Manusianyalah yang akan menerima konsekuensi dan pembalasan serta vonis, atas kejadian dan kondisi yang dialami oleh uang yang dimilikinya.

Dua sisi mata uang membuat banyak manusia menjadi makhluk bodoh karena ia telah mencelakakan dirinya sendiri dengan uang yang dimilikinya. Hati hatilah dengan uang, dia hanyalah benda mati tak bernyawa yang bisa menjebakmu.

Ikhlaskan saja jiwa dan ragamu hanya untuk beribadah dan memohon ampunan-NYA. DIA berkuasa sekali untuk membolak balikkan hati manusia! Dan DIA berkuasa sekali untuk memudahkan atau menyulitkanmu dengan benda bernama uang. 


Komentar

Artikel Sering Dibaca

Sepuluh Bulan Tahun 2020

  Hari ini pertengahan bulan Oktober 2020.  Sudah sepuluh bulan tahun 2020 terlewati.  Banyak hal sudah dialami, banyak peristiwa sudah terjadi.  Mudah mudahan bisa menjadi bahan evaluasi diri, apa yang sudah kita capai dalam tahun 2020 ini.  Yang terpenting adalah, meningkatnya peran diri dalam sumbangsih kebaikan untuk kehidupan ini, sekecil apapun yang bisa diberikan, paling tidak tanamkan dalam hati, setiap hari saya harus lebih baik.  Pada suatu saat kelak, akan kita lihat, akibat dan manfaat yang sudah kita perbuat. Seharian ini banyak sekali aktifitas kerja yang dilakukan.  Hampir hampir tidak ada waktu luang untuk istirahat barang sejenak.  Karena selesai pekerjaan yang satu, menyusul pekerjaan yang lain.  Terima kasih kepada semua rekan dan tim kerja, yang telah bersama sama bergotong royong menyelesaikan kesibukan hari ini dengan baik.  Semangat terus, jangan bosan bosan untuk selalu rajin dan tekun dalam bekerja.  Sudah m...

Ini Perhitungan Biaya Pajak dan Denda STNK

Bagian Humas Mabes Polri kembali memberikan sosialisasi tentang permasalahan umum yang belum banyak dipahami masyarakat. Kompas Otomotif mendapat informasi yang diunggah di berbagai media sosial, kali ini membahas tentang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan perhitungan pajak. Dari informasi tersebut, dijelaskan bahwa STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika digunakan di jalan. Isinya, identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi, dan masa berlaku termasuk pengesahan. Berikut istilah yang tercantum di STNK plus perhitungan pajaknya: BBN KB (Bea Balik Nama kendaraan bermotor). Besarnya 10% dari harga kendaraan (off the road) atau harga faktur untuk kendaraan baru, dan bekas (second) sebesar dua pertiga Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). PKB. Besarnya 1,5% dari nilai jual kendaraan dan bersifat menurun tiap tahun, karena penyusutan nilai jual. SWDKLLJ (Sumbangan wajib dana kecelakaan ...

Apa Cita-citamu ? (Catatan KN)

Hallo, jumpa lagi dengan saya temans. Bagaimana kabarmu hari ini ? Semoga temans semua dalam keadaan sehat wal afiat, selalu semangat untuk belajar menuntut ilmu. Temans, setiap orang tentu punya cita-cita bukan ? Mungkin temans juga memiliki cita-cita yang ingin dicapai ketika menjadi dewasa kelak. Cita-cita setiap orang berbeda-beda. Ada yang ingin menjadi guru, ingin menjadi pengusaha sukses, ada yang ingin menjadi musisi handal, menjadi koki yang terkenal dan mendunia, menjadi olahragawan yang berprestasi, dan banyak lagi cita-cita yang mungkin tidak bisa disebutkan semuanya. Cita-cita adalah harapan, keinginan, dan tujuan yang ingin dicapai di masa depan, saat kita memasuki tahapan hidup bermasyarakat. O iya temans, menurutku cita-cita membuat kita memiliki motivasi, semangat menjalani hari-hari untuk selalu tekun belajar dan berusaha menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang kita cita-citakan itu. Dengan adanya cita-cita, kita menjadi memiliki tujuan apa sebenarnya yang ingin k...

Tentang Sebuah Pilihan Dalam Hidup

Dalam kehidupannya manusia selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang membuatnya tidak bisa menghindar kecuali harus menentukan pilihannya. Sejak manusia diciptakan, mereka dipaksa atau terpaksa harus membuat pilihan. Adam dan Hawa harus menjadi penghuni dunia ketika pilihannya jatuh pada larangan Allah. Mereka lebih memilih memakan buah larangan Allah setelah terbujuk rayuan setan, inilah awal dari pilihan yang harus dibuat manusia pertama yang diciptakan Allah. Nabi Ibrahimpun mengalami pilihan yang sedemikian sulit (dilematis) ketika Allah memerintahkannya untuk mengorbankan anaknya. Semenjak inilah manusia selalu hidup dalam pilihan, sampai hanya urusan membeli susu untuk anaknya saja seorang ibu harus memilih. Membeli susu yang sesuai dengan usia anaknya, itupun harus kembali memilih karena susu yang sesuai dengan usia anaknya ternyata terdapat banyak merek. Ketika anak sudah besar, orang tua kembali harus memilih sekolah yang cocok untuk anaknya. Belum lagi dalam berpakaian, m...