Budaya membaca, mengapa sih kita harus membaca ? Karena membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi yang di tulis. Membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak kecil. Karena, informasi yang paling mudah untuk kita peroleh adalah melalui bacaan, baik koran, majalah tabloid, buku-buku, dan lain-lain.
Membaca mungkin kata yang sederhana namun sering kali susah untuk dilakukan oleh setiap orang. Membaca mungkin kegiatan yang mudah dilakukan namun sering kali susah untuk dijadikan kebiasaan. Banyak orang yang memaknai jika membaca adalah kegiatan yang membosankan dan hanya membuang-buang waktu saja. Apalagi di zaman sekarang ini dimana semua hal bisa divisualisasikan menjadi grafis sehingga mengurangi minat baca masyarakat.
Kebiasaan membaca harus selalu dibiasakan mulai sejak dini. Ketrampilan membaca dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk memahami berbagai konsep dengan mudah. Hal ini mengembangkan ketrampilan berpikir kritis pada anak-anak. Memahami konsep dan pemikiran kritis adalah dua kualitas penting dari seorang individu yang sukses.
Beberapa manfaat membaca adalah memperluas wawasan, mempertajam gagasan, meningkatkan kreatifitas seseorang. Dengan sering membaca, orang akan bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia akan bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis.
Dari ilmu kesehatan, kegiatan membaca sangat bermanfaat untuk mencegah rabun mata karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata. Selain itu membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran. Dari segi psikologis membaca dapat meningkatkan rasa percaya diri, memanajemen emosi dan meningkatkan kemampuan interaksi sosial positif dimana pun dan kapan pun.
Manfaat membaca buku untuk kesehatan otak
- Meningkatkan Konektivitas Otak. Karena kita membaca tulisan, aktivitas ini memicu hubungan pada temporal cortex kiri atau area terkait penenerimaan bahasa. Riset dari Emory University’s Center for Neuropolicy mengungkapkan hubungan ini akan meningkatkan neuron di otak. Ketika kita memproses huruf, kata, kalimat, hingga cerita, semua akan mengaktifkan saraf-saraf dan otak akan bekerja lebih keras. Dan membaca dapat melatih memori otot kita dan meningkatkan konsentrasi.
- Meningkatkan Aktivitas Sensorik. Ketika kita membaca, neuron pada aera sulkus-sentral otak yang bekerja terhadap aktivitas motorik sensorik primer, aktif dan menciptakan sensasi cerita yang sedang kita baca. Cerita yang kita baca tak hanya membentuk imajinasi atau theatere of mind, tapi benar-benar memengaruhi proses biologi dalam otak. Maka dari itu, membacakan buku pada anak juga sangat berpengaruh positif terhadap sensoriknya.
- Meningkatkan Daya Ingat. Buat kamu yang punya masalah short-term memory atau sering banget kambuh pelupanya, coba jadikan membaca buku menjadi kegiatan sehari-hari. Saat membaca, kita memproses sebuah narasi dan informasi secara linier dan otak memerlukan waktu untuk mencernanya. Hal ini mampu meningkatkan kemampuan memori jangka panjang. Kegiatan membaca sangat melatih banyak fungsi otak, seperti proses visual, kesadaran fonemik dan pemahaman, serta pendengaran. Penelitian dari Haskins Laboratories for the Science of the Spoken and Written Word menjelaskan bahwa membaca memberikan banyak waktu untuk memproses, berpikir, serta membayangkan narasi. Aktivitas membaca sama dengan meningkatkan kapasitas memori.
- Mencegah Penyakit Alzheimer. Penyakit ini biasa diderita oleh lansia yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif seseorang. Tahukah kamu bahwa sampai saat ini belum ada obat penawar Alzheimer? Maka dari itu, untuk mengisi waktu luang kita isi dengan baca buku yuk! Karena membaca buku dapat meningkatkan daya ingat seseorang, tentunya hal ini juga menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Jika kamu sering membaca, otak kamu akan dirangsang dan stimulasi secara teratur dapat membantu pencegahan gangguan otak.
- Mencegah Stres. Siapapun bisa merasakan stres kapan saja dan di mana saja. Baik karena pekerjaan, keluarga, kemacetan, atau mungkin cinta. Biasanya seseorang akan menonton film, mendengarkan musik, atau jalan-jalan untuk mengusir penat dan mengurangi rasa stres. Tapi tahukah kamu bahwa baca buku mampu menurunkan stres lebih ampuh dibanding kegiatan lain? Dilansir dari Huffpost, dibanding berjalan kaki atau mendengarkan lagu, membaca buku lebih efektif menurunkan stres. Ada juga penelitian di Inggris yang melibatkan sejumlah peserta dalam kegiatan yang memicu kecemasan, dan mereka diberikan waktu melakukan sejumlah aktivitas. Terbukti orang-orang yang membaca telah menurunkan tingkat stres mereka hingga 67%. Penelitian dari University of Sussex juga mengungkapkan bahwa dengan membaca buku selama 6 menit, level stres bisa berkurang hingga 68%, karena imajinasi yang muncul mampu melupakan sejenak stres yang sedang dialami.
Membaca terbukti memberikan efek yang besar terhadap otak kita bukan? Hal ini sama dengan saat kita jogging yang melatih jantung, sedangkan membaca melatih fungsi memori otak.
Dirangkum dari berbagai sumber :
Medium ; Kompasiana ; Gramedia
Komentar
Posting Komentar