Langsung ke konten utama

Postingan

Yan Hui, murid Kesayangan Confusius

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati Penjual dan Pembeli kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?" Yan Hui mendekati Pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi". Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan". Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?" Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?" Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius...

Lagu tentang Membersihkan Sampah

Lagu ini populer di tahun 1980 an, dan sering diputar di radio radio, terutama RRI setelah acara berita RRI. Berikut liriknya : Sampah sampah di sekeliling kita tanggung jawab kita semua Gotong royong........ bersihkannya Peran serta membangun negara Mari jaga keindahan desa Buanglah sampah pada tempatnya Lingkungan nyaman dan sejahtera sehat tenteram...... para warganya

TAHU DIRI

Tahukah Anda bahwa orang sukses itu adalah orang yang mengenal dirinya ? Orang sukses tahu betul apa kelebihan dirinya dan apa kekurangannya Ahmad Dhani dia tau dia ahli dalam bermusik, makanya dia tidak mencoba untuk menjadi ahli fisika. Albert Einstein tahu bahwa dia berpotensi dalam fisika, makanya dia tidak mencoba untuk menjadi penyair. WS Rendra tahu bahwa dia berbakat dalam sastra, makanya dia tidak mencoba meniti karir sebagai olahragawan. Michael Jordan tahu bahwa dia berbakat dalam olahraga, makanya dia tidak terjun ke dalam dunia politik. Barrack Obama tahu bahwa dia ahli dalam komunikasi politik, makanya dia tidak terjun kedalam dunia tarik suara. Bagaimana dengan Anda ?  

PERCAKAPAN DI PAGI HARI

Tik, tik, tik. Mata Ririn terbuka perlahan. Detak jam dinding di kamar tidurnya seperti terdengar nyaring di telinganya. Matanya melirik ke arah jam dinding. Sudah jam 6.05 pagi. Bergegas Ririn bangun dari tempat tidurnya, berjalan cepat menuju kamar mandi. Ketika melewati dapur terdengar desis suara penggorengan dan aroma ikan asin seketika menusuk hidungnya. “Selamat pagi. Waduuh ..... anak Mama bangun telat lagi ya. Katanya semalam janji mau bangun pagi-pagi. Mau bantuin Mama memasak.” Mama menyapa Ririn sambil tangannya masih memegang sodet yang dipakai menggoreng. Sejenak Mama mengalihkan pandangannya ke penggorengan, bersiap mengangkat ikan asin yang sudah matang digoreng. Setelah itu Mama mengambil tempe dan ......ssssrenggg. Suara penggorengan terdengar nyaring lagi begitu tempe dimasukkan ke dalam minyak yang mendidih. Beberapa saat kemudian Mama meletakkan sodet yang dipakai menggoreng dan berjalan menghampiri Ririn. “Tidurnya pulas, Ma. Ririn gak dengar suara Mama...

Kultwit Tentang Uang

Uang itu mempermudah urusan, namun karena uang pula urusan menjadi runyam. Memang benar istilah "bagaikan dua sisi mata uang". Uang hanyalah alat pembayaran, alat penukar dengan benda yang kita inginkan. Uang akan selalu berpindah dari tangan satu ke tangan yang lainnya. Uang baru bernilai jika bisa menolong orang yang tak berdaya secara ekonomi menjadi orang yang produktif. Karena uang orang bisa berubah pikiran, dari baik menjadi buruk atau dari buruk menjadi baik. Uang dicari, setelah itu di buang. Tak ada orang kaya karena uang, orang kaya karena ada yang menyebut  bahwa dia kaya. Walaupun anda punya uang banyak, ia tidak akan memberi manfaat kalau belum dibelanjakan. Karena sifat uang itu memang harus dibelanjakan, barulah ia memberi arti. Kalau uang hanya dipegang dan digenggam saja, walaupun banyak, ia belum memiliki fungsi. Jadi, jangan banyak banyak menyimpan uang, banyaklah membelanjakan uang agar terasa fungsi dan manfaatnya. Uan...

Parno dan Paijo 2

Parno : ” Mau kemana, Jo ?  Pagi pagi dah necis..??”   Paijo : ” Biasalah, No. Berangkatlah pagi benar ketika bekerja, guna menjemput rezeki dengan segera.” Parno : ” Wuihhh…. so sweeet. Peribahasamu memang berkualitas, Jo. Top markotop!” Paijo : ” Semangat itu penting, No. Jangan sekali-kali patah arang. Hanya diri kita sendiri yang bisa membuat sukses.” Parno : ” Kereennnn… kerennn tenan! Motivasimu membuatku makin kagum padamu, Jo.” Paijo : ” Jalan menuju kesuksesan itu panjang, No. Harus ditempuh dengan kerja keras, rajin, cerdas berpikir dan ulet. Dan satu lagi, pantang menyerah! Salah satunya ya ini. Rapi, berangkat pagi, optimis!” Parno : ” Akuurrr! Wes setuju wae sama semangatmu, Jo. Aku angkat topi untukmu.” Paijo : ” Matur suwun. Kamu kawanku yang paling baik, No. Eh… ngomong ngomong, ada uang sepuluh ribu ndak ? Pinjem dulu, No. Mo naik ojek ke depan ndak ada uang receh nih.” Parno : ” …????!!!!!!!?????!!! “

Parno dan Paijo 1

Parno : “Kenapa Jo ? Mukamu kok kelihatan pucat pasi begitu ?” Paijo  : “Ng... ng ...nganu…. Aku takut, No. Takuut..!” Parno : “Lho lo lo lo…. takut opo ? Ada apa toh kok ketakutan begitu ?” Paijo  : “Anu, No. Aku takut kalau sudah bersalah tidak dimaafkan.” Parno : “Salah opo toh? Coba tenangkan dirimu. Sing rileks aja .” Paijo  : “Kamu kalau ada orang lain berbuat salah padamu, kamu maafkan nggak, No ?” Parno : “Lha iya pasti. Memberi maaf itu perbuatan baik. Berpahala lagi. Memaafkan itu lebih baik daripada tidak memberi maaf. Hehehehe…. ya toh? Wes sing tenang wae. Coba kamu ceritakan masalah opo yang membuatmu takut begini.” Paijo : “Begini, No. Aku hari Sabtu siang kemaren nemu dompet di gang dekat warung pak Kumis tempat kita nongkrong. Lumayan tebel. Tak buka, isinya duit buanyaaakk tenan, No. Satu juta rupiah, uang ratusan semua. Aku yang lagi bokek, pikirku lumayan iki duite. Bisa buat jajan nraktir teman teman. Ya itu tadi, kam...